Selasa, 29 Maret 2016

Geoteknik

  Geoteknik adalah bidang kajian rekayasa kebumian yang berkonsentrasi pada suatu aplikasi teknologi teknik sipil untuk konstruksi yang melibatkan material alam yang terdapat pada permukaan bumi. Geoteknik tambang merupakan aplikasi dari rekayasa geoteknik pada kegiatan tambang terbuka (surface mining) dan tambang bawah tanah (underground mining). Melalui geoteknik tambang diharapkan rancangan suatu tambang baik tambang terbuka ataupun tambang bawah tanah dapat dilakukan analisis terhadap kestabilan yang terjadi karena proses penggalian atau penimbunan material, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap rancangan tambang yang aman dan ekonomis.
Kegiatan penambangan selalu dihadapkan dengan problem-problem geoteknik baik pada tambang terbuka maupun tambang bawah tanah diantaranya :
- lereng tambang runtuh
- longsornya jalan tambang
- gangguan air tambang
- atap terowongan runtuh
- terowongan menyempit
- lantai/ dasar terowongan menyempit

Parameter atau data geoteknik utama yang dibutuhkan untuk perencanaan suatu tambang yaitu:
• data geologi
• data hidrologi dan hidrogeologi
• sifat fisik
• sifat mekanik
• daya dukung
• tegangan in situ
• konstanta rheologi
• indeks energetik

Ada 2 macam metoda dalam geoteknik yang menjadi acuan dasar antara lain:

- Metode Empirik 
  Metode empirik adalah suatu metode rancangan berdasarkan analisis statistik, yaitu pendekatan empirik dari beberapa pekerjaan serupa yang telah dilakukan sebelumnya. Pendekatan empirik paling baik yaitu klasifikasi massa batuan. 

- Metode Analitik
   Metode analitik adalah metode rancangan berdasarkan analisis tegangan-tegangan dan deformasi yang terjadi di daerah sekitar lokasi penggalian/ penimbunan. Selain perhitungan analitik konvensional, teknik lain yang sering digunakan yaitu dengan perhitungan numerik
Besarnya tegangan yang terjadi di daerah sekitar lokasi dapat dihitung secara analitik maupun numerik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar